Umumnya terdapat 3 termometer yang paling dikenal dan sering digunakan untuk mengukur suhu. Yakni, termometer zat cair, termometer bimetal, dan termometer kristal cair. Lantas, bagaimana prinsip kerja termometer zat cair, termometer bimetal dan termometer kristal cair? Untuk mengetahuinya, simak rangkuman berikut ini. Halo Evamardiana, kakak bantu menjawab ya Termometer merupakan alat untuk mengukur suhu. Termometer jaman sekarang banyak jenisnya. Akan tetapi, termometer yang digunakan adalah termometer zat cair. Zat cair di dalam termometer berfungsi sebagai yang mengukur perubahan suhunya. Zat cair yang sering digunakan untuk termometer yaitu air raksa dan alkohol. Prinsip kerja termometer zat cair ini sama. Ketika suhu meningkat maka volume zat cair tersebut juga meningkat. Ketika suhu sudah stabil maka volume zat cair akan berhenti meningkat dan kita bisa melihat angka indikator tempat zat cair berhenti bergerak. Hal itu menunjukkan suhu udara/sesuatu yang sedang diukur. Termometer lainnya yaitu termometer digital. Termometer ini dapat mendeteksi suhu menggunakan sensor. Saat suhu meningkat maka tegangan pada output sensor termometer akan berubah. Jadi, prinsip kerja termometer yaitu menggunakan pemuaian zat cair air raksa/alkohol ketika suhu meningkat. Prinsip kerja termometer digital yaitu menggunakan sensor berupa tegangan terhadap kenaikan suhu. Semoga membantu ya
Mengukursuhu udara sesaat, zat cair yang digunakan adalah air raksa. Umumnya termometer ini disebut termometer bola kering yang dipasang berdampingan dengan termometer bola basah. Kedua termometer ini dipasang dalam keadaan tegak. Semua termometer pengukur suhu udara pada waktu pengukuran berada di dalam sangkar cuaca.
SEORANG PENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Jelaskan perbedaan prinsip kerja termometer zat cair dengan termometer digital INI JAWABAN TERBAIK 👇 Perbedaannya adalah Prinsip kerja termometer cair adalah karena menggunakan “zat cair” maka prinsip kerjanya menggunakan prinsip pemuaian zat cair/volume. Prinsip kerja termometer digital adalah termometer digital mengandung zat padat seperti besi untuk mengukur suhunya, sehingga digunakan prinsip pemuaian benda padat/panjang. Was this helpful? 0 / 0 Postingan TerkaitJelaskan perbedaan prinsip kerja termometer zat cair dengan…Apa perbedaan prinsip dan cara kerjaPemisahan campuran zat cair berdasarkan perbedaan titik…Sebutkan 3 perbedaan Panas Dan SuhuJelaskan perbedaan perubahan fisika dan perubahan kimia…Jelaskan perbedaan antara peristiwa membeku dan mencair Sebelummelakukan praktikum densitas pertama gelas ukur kosong ditimbang dengan menggunakan timbangan digital dan berat gelas ukur untuk minyak = 0,063242 kg, susu = 0,063571, air = 0,063591. maka benda akan terapung pada zat cair itu dan bila benda itu lebih berat dari zat cair, maka benda akan tenggelam dalam zat cair tersebut
Termometer zat cair Termometer ini memanfaatkan pemuaian zat cair yang terus bertambah seiring dengan naiknya suhu. Termometer bimetal Termometer bimetal menggunakan dua buah logam berbeda yang saling melekat. Saat suhu meningkat, termometer akan melengkung ke salah satu sisi, karena salah satu logam akan memuai lebih panjang dimanding yang lainnya. Termometer kristal cair Kristal cair yang ada pada termometer akan berubah warna saat terjadi perubahan suhu. Kristal tersebut dikemas dalam plastik tipis dan digunakan untuk mengukur suhu tubuh, akuarium, dan lain sebagainya.
Pembuatantermometer didorong maju pada 1595 oleh Galileo Galilei. Dia menggunakan botol kosong, yang dilengkapi dengan tabung panjang, di ujung tabung itu terbuka. Prinsip kerja alat ini tergantung pada perubahan volume gas dalam piston, mengeksploitasi sifat ekspansi cairan (ekspansi = peningkatan volume zat karena kenaikan suhu). October 09, 2020 Uji Kompetensi Bab 4Halaman 154Bab 4 Suhu Dan PerubahannyaIlmu Pengetahuan Alam IPAKelas 7 SMP/MTSSemester 1 K13Jawaban Uji Kompetensi Bab 4 IPA Kelas 7 Halaman 154 Suhu Dan PerubahannyaJawaban Uji Kompetensi Bab 4 Halaman 154 IPA Kelas 7 Suhu Dan PerubahannyaJawaban Uji Kompetensi Bab 4 IPA Kelas 7 Halaman 154 Suhu Dan Perubahannya• Review2. Bagaimana prinsip kerja termometer zat cair, termometer bimetal, dan termometer kristal cair?JawabTermometer zat cairTermometer zat cair bekerja dengan mengukur pemuaian dari zat cair di dalam termometer. Dengan meningkatnya suhu, maka benda akan memuai meningkat panjang, luas atau volumenya. Cairan terletak pada tabung kapiler dari kaca yang memiliki bagian penyimpan. Umumnya zat cair yang digunakan adalah raksa merkuri, yang merupakan satu-satunya logam cair pada suhu bimetal Termometer bimetal bekerja dengan mengukur pelengkungan yang terjadi akibat perbedaan pemuaian batangan yang di dua sisinya tersusun dari logam metal yang berbeda. Batangan ini disebut bimetal dan dibentuk melingkar atau perbedaan pemuaian, bimetal ini akan melengkung, dan dari lengkungan ini akan dapat diukur suhu saat kristal cair Termometer kristal cair bekerja dengan melihat perbedaan warna kristal cair yang warnanya dapat berubah jika suhu berubah. Kristal ini dikemas dalam plastik tipis, untuk mengukur suhu tubuh, suhu akuarium, dan kristal ini tidak menggunakan pemuaian, berbeda dengan termometer bimetal dan zat cair.
Termometerklinis adalah termometer yang bisa digunakan untuk keperluan mengukur suhu badan seseorang bisa diukur melalui ketiak, rongga mulut alat ii dibedakan menjadi 2 (dua) macam, yakni termometer klinis digital Dan termometer klinis analog. Perbandingan kedua termometer ini berada pada penampilan nilai suhu.
Jenis-jenis termometer zat padat. Foto UnsplashTermometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu dengan tepat dan menyatakannya dengan suatu angka. Alat ini pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei pada tahun 1564 hingga 1642. Prinsip kerja termometer yang dibuat oleh Galileo yakni berdasarkan pada perubahan volume gas dalam labu. Namun, seiring berkembangnya zaman, termometer di masa ini mulai terbuat dari bahan cair seperti raksa maupun alkohol. Mengutip jurnal tentang Jenis-Jenis Termometer karya Maeya Pratama, jenis termometer ini tergantung pada jangkauan suhu yang diukur, ketelitian yang diinginkan dan sifat-sifat dari bahan yang sendiri terdiri dari berbagai macam bentuk, ada termometer zat cair, zat padat, hingga gas. Pada kesempatan hari ini, mari membahas jenis-jenis dari termometer zat Termometer Zat PadatJenis-jenis termometer zat padat. Foto UnsplashMengutip jurnal tentang Temperatur karya Zulfikar Ali As, termometer zat padat menggunakan prinsip perubahan hambatan logam konduktor terhadap suhu, sehingga sering juga disebut sebagai termometer hambatan. Masing-masing dari jenis termometer zat padat memiliki fungsinya tersendiri. Pada umumnya, termometer zat pada terdiri dari termometer bimetal, termometer hambatan, dan termopel. Bagaimana cara kerja dari ketiga termometer ini? Berikut bimetal merupakan termometer zat padat yang menggunakan logam sebagai bahan untuk menunjukkan adanya perubahan suhu. Prinsip logam pada termometer bimetal ini adalah memuai jika dipanaskan dan menyusut saat kerja dari termometer bimetal dimulai dari kepingnya yang dibentuk seperti spiral dan tipis. Ujung spiral bimetal ditahan dan tidak bergerak, sedangkan ujung lainnya menempel pada gir semakin besar suhu, keping bimetal semakin melengkung dan menyebabkan jarum penunjuk bergerak ke kanan ke angka yang lebih hambatan atau termometer platina merupakan termometer yang dibuat berdasarkan hambatannya. Hambatan listrik pada seutas kawat logam akan bertambah jika dipanaskan. Oleh karena itu, sifat termometrik ini dimanfaatkan untuk mengukur suhu pada termometer kerja dari termometer hambatan atau platina, yakni dengan menyentuhkan kawat penghantar ke sasaran. Contohnya adalah lelehan besi yang panas pada pengolahan besi atau panas tersebutlah yang akan direspons, sehingga energi listrik yang bersangkutan bisa diubah menjadi energi gerak. Setelah itu, muncul angka tertentu yang menunjukkan skala terdiri dari dua jenis, yakni logam yang dihubungkan dan logam yang membentuk rangkaian prinsipnya, termokopel memiliki pemuaian yang berbeda antara dua logam tersebut. Apabila kedua ujung logam disentuh dan memberikan gaya gerak listrik atau GGL, gaya tersebut akan dimanfaatkan untuk menunjukkan sendiri berfungsi untuk membentuk rangkaian tertutup dan juga kecepatan serta keseimbangan suhu.
Yangmana titik hubung yang disebut sebagai hot junction tersebut akan memberikan tegangan dengan temperatur saat itu. Jadi sebuah termometer yang diisi dengan zat cair memiliki sifat termometrik. Air raksa digunakan di termometer karena mempunyai fase pemuaian yang teratur bertepatan dengan suhu di sekitarnya. Prinsip kerja Termometer Bimetal. Tahukah kalian kenapa manusia disebut sebagai “makluk berdarah panas” atau dalam bahasa Ilmiah disebut homoiotermik? Berdarah panas di sini bukan berarti darah kita panas seperti ketika air sedang mendidih. Manusia dikatakan berdarah panas karena suhu tubuh manusia akan berubah menyesuaikan dengan suhu sekitarnya. Tidak hanya manusia saja yang berdarah panas, sebagian besar hewan mamalia dan kelompokaves burung juga berdarah panas seperti anjing, kucing, sapi, burung bangau dan sebagainya. Berbicara mengenai suhu, tahukah kalian apa yang dimaksud dengan suhu atau temperatur itu? Coba kalian sentuh es batu! Terasa dingin, bukan? Coba pegang lampu bolam yang sedang menyala! Terasa panas, bukan? Derajat panas atau dingin yang dialami kedua benda tersebut dinamakan suhu. Suhu dapat dirasakan oleh tangan kita melalui syaraf yang ada pada kulit dan diteruskan ke otak, sehingga kita menyatakan panas atau dingin. Namun, kulit kita tidak dapat dijadikan sebagai alat ukur suhu suatu benda. Jika kulit tidak dapat dijadikan sebagai alat ukur suhu suatu benda, lalu alat apakah yang dapat digunakan untuk mengukur suhu? Alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu benda disebut termometer. Kata “termometer” berasal dari bahasa Yunani, yaitu thermos yang berarti panas dan meter yang berarti mengukur. Sebuah termometer biasanya terdiri dari sebuah pipa kaca berongga yang berisi zat cair alkohol atau air raksa, dan bagian atas cairan adalah ruang hampa udara. Perhatikan bagian-bagian termometer dan fungsinya berikut ini. Keterangan Tabung gelas merupakan badan termometer yang di dalamnya berisi komponen utama termometer seperti pipa kapiler dan juga skala termometer. Pipa kaca pipa kapiler merupakan tabung sempit berisi zat cair dalam hal ini raksa. Fungsi dari pipa kapiler ini adalah tempat terjadinya pemuaian raksa. Ketika raksa memuai bertambah volume maka raksa akan naik ke atas pipa kapiler, sebaliknya jika raksa menyusut, maka akan turun ke bawah. Skala merupakan bagian termometer berupa garis-garis berisi angka. Fungsi dari skala ini adalah untuk menunjuk derajat suhu suatu benda. Semakin besar angka yang ditunjukkan pada skala maka semakin besar pula suhu benda tersebut, begitupun sebaliknya. Zat cair pengisi termometer raksa merupakan bagian yang paling penting, karena berfungsi sebagai komponen untuk mengindikasikan derajat suhu suatu benda. Ketika suhu benda tinggi panas, maka raksa akan memuai. Sebaliknya, apabila suhu benda rendah dingin, maka raksa akan menyusut. Lekukan biasanya terdapat pada kolom raksa sebuah termometer badan. Lekukan ini berfungsi supaya zat cair yang telah memuai tidak mudah turun kembali. Jadi, sebelum termometer badan digunakan, kita harus mengibas-ngibaskan termometer tersebut terlebih dahulu supaya raksa turun. Tandon reservoir merupakan bagian paling bawah pada termometer yang berfungsi sebagai titik tempat kontak antara benda yang akan diukur suhunya dengan termometer. Terdapat empat skala yang digunakan dalam pengukuran suhu, yaitu skala Celcius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin. 1. Termometer Celsius Dibuat oleh Anders Celsius dari Swedia pada tahun 1701 - 1744. • Titik tetap atas menggunakan air yang sedang mendidih 100 0 C. • Titik tetap bawah menggunakan air yang membeku atau es yang sedang mencair 00 C. • Perbandingan skalanya 100. 2. Termometer Reamur Dibuat oleh Reamur dari Perancis pada tahun 1731. • Titik tetap atas menggunakan air yang mendidih 800 R. • Titik tetap bawah menggunakan es yang mencair 00 R. • Perbandingan skalanya 80. 3. Termometer Fahrenheit Dibuat oleh Daniel Gabriel Fahrenheit dari Jerman pada tahun 1986 - 1736 • Titik tetap atas menggunakan air mendidih 212o F. • Titik tetap bawah menggunakan es mencair 00o F. • Perbandingan skalanya 180. 4. Termometer Kelvin Dibuat oleh Kelvin dari Inggris pada tahun 1848-1954 • Titik tetap atas menggunakan air mendidih 373 K. • Titik tetap bawah menggunakan es mencair 273 K. • Perbandingan skalanya 100. Berdasarkan penetapan skala beberapa termometer di atas, maka dapat dibuat perbandingan skala termometer Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin sebagai berikut. Tabel Perbandingan Skala Termometer No. Jenis Termometer Titik Tetap Bawah Titik Tetap Atas Selisih Jumlah Skala 1. Celcius 0oC 100oC 100 2. Reamur 0oR 80oR 80 3. Fahrenheit 32oF 212oF 180 4. Kelvin 273 K 373 K 100 Bagaimanakah prinsip atau cara kerja termometer zat cair raksa dan alkohol dalam mengukur suhu suatu benda? Jawaban singkat Termometer bekerja dengan memanfaatkan perubahan sifat-sifat fisis benda akibat perubahan suhu. Termometer berupa tabung kaca yang di dalamnya berisi zat cair, yaitu raksa atau alkohol. Pada suhu yang lebih tinggi, raksa dalam tabung memuai sehingga menunjuk angka yang lebih tinggi pada skala. Sebaliknya, pada suhu yang lebih rendah raksa dalam tabung menyusut sehingga menunjuk angka yang lebih rendah pada skala. Pernahkah kalian menyaksikan ibu ketika sedang memasak air di dapur? Jika pernah, coba kalian perhatikan volume air yang sedang dipanaskan. Saat air dipanaskan, suhu air akan meningkat. Peristiwa selanjutnya adalah volume air tersebut juga meningkat. Begitupun sebaliknya, saat air didinginkan, volume air tersebut juga menurun. Dengan demikian, termometer dibuat berdasarkan prinsip bahwa volume zat cair akan berubah apabila dipanaskan atau didinginkan. Volume zat cair akan bertambah apabila dipanaskan, sedangkan apabila didinginkan volume zat cair akan berkurang. Naik atau turunnya zat cair tersebut digunakan sebagai acuan untuk menentukan suhu suatu benda. Jawaban lengkap Prinsip dasar kerja termometer adalah pemuian zat cair yang memiliki sifat termometrik. Sifat termometrik adalah perubahan sifat zat yang meliputi warna, volume, tekanan, daya hantar listrik akibat perubahan suhu. Suatu benda dikatakan memiliki sifat termometrik apabila memiliki ciri-ciri atau karakteristik sebagai berikut. 1. Jika benda dipanaskan akan memuai dan jika didinginkan akan menyusut 2. Jika dua benda yang suhunya tidak sama disentuhkan dicampurkan akan terjadi perpindahan panas dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Pada akhirnya suhu kedua benda akan sama. Termometer bekerja berdasarkan pemuian zat cair yang ada pada reservoir. Cara menggunakannya adalah dengan menyentuhkan resevoir pada benda yang akan diukur suhunya. Apabila reservoir tandon air raksa/alkohol bersentuhan dengan benda yang bersuhu panas, maka zat cair dalam reservoir akan memuai. Arah pemuaian zat cair dalam reservoir akan menuju jalur pipa kapiler yang berisi skala. Semakin tinggi suhu suatu benda maka zat pada pipa kapiler akan semakin tinggi. Sebaliknya apabila reservoir bersentuhan dengan benda yang bersuhu rendah maka zat cair dalam reservoir akan menyusut, sehingga permukaan zat cair pada pipa kapiler yang diberi skala akan turun. Tinggi rendahnya suatu benda yang diukur suhunya dapat dilihat dari tinggi permukaan zat cair pada pipa kapiler. Pada prinsipnya semua zat cair dapat digunakan untuk mengisi reservoir sebuah termometer. Hingga sekarang yang paling banyak digunakan untuk mengisi reservoir termometer adalah air raksa Hydragyrum diberi simbol Hg. Keunggulan air raksa dibandingkan dengan zat cair yang lain adalah 1. dapat menyerap panas suatu benda yang akan diukur sehingga temperatur air raksa sama dengan temperatur benda yang diukur 2. dapat digunakan untuk mengukur temperatur yang rendah hingga temperatur yang lebih tinggi karena air raksa memiliki titik beku pada temperatur –39°C dan titik didihnya pada temperatur 357°C 3. tidak membasahi dinding tabung sehingga pengukurannya menjadi lebih teliti 4. pemuaian air raksa teratur atau linear terhadap kenaikan temperatur, kecuali pada temperatur yang sangat tinggi 5. mudah dilihat karena air raksa dapat memantulkan cahaya Selain air raksa, dapat juga digunakan alkohol untuk mengisi tabung termometer. Akan tetapi, alkohol tidak dapat mengukur temperatur yang tinggi karena titik didihnya 78°C, namun alkohol dapat mengukur temperatur yang lebih rendah karena titik bekunya pada temperatur –144°C. Jadi, termometer yang berisi alkohol baik untuk mengukur temperatur yang rendah, tetapi tidak dapat mengukur temperatur yang lebih tinggi. Untuk mengukur suhu di atas 375oC digunakan termometer jenis lain, yaitu termometer digital, termometer logam dan termometer optik berdasarkan spektrum cahaya. Pengukuran suhu menggunakan termometer optik tidak menyentuh benda secara langsung, karena pada umumnya benda terletak sangat jauh atau bendanya berpijar. Misalnya mengukur suhu bintang atau mengukur suhu pada tungku pengecoran logam. Spektrum berwarna biru lebih panas dibandingkan dengan spektrum berwarna merah. Hasil scaner oleh termometer optik pada tanur peleburan besi, warna biru tua menunjukkan suhu yang paling tinggi, warna merah menunjukkan suhu yang lebih rendah. Meskipun hampir semua jenis zat cair dapat digunakan sebagai bahan pengisi termometer namun kenyataannya air tidak dapat digunakan untuk mengisi termometer karena beberapa alasan, yaitu sebagai berikut. 1. Air membasahi dinding kaca. 2. Air tidak bewarna sehingga sulit dibaca batas ketinggiannya. 3. Jangkauan suhu air terbatas yaitu 0oC – 100oC. 4. Perubahan volume air sangat kecil ketika suhu dinaikkan. 5. Hasil pembacaan yang diperoleh kurang teliti karena air penghantar panas yang jelek. Manayang Terbaik, Termometer Air Raksa atau Digital? Pengertian Dan Fungsi Termometer, Macam-Macam Jenis Termometer Serta Prinsip Kerja Termometer Zat Cair. 10+ Jenis Termometer Beserta Fungsi dan Gambar. Jenis - Jenis Termometer Beserta Fungsinya - keluhkesah.com. 8 Jenis Alat Ukur Suhu Yang Populer Serta Cara Menggunakanya
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID uRtCLIGbsPnPidjfSoeI1ItskcTrGOHTveeEHPQRBtfUK7dOz2j31g==
8 Prinsip kerja pemisahan campuran dengan distilasi didasarkan pada. A. Titik didih berbeda dari campuran cair B. Perbedaan ukuran partikel campuran C. Perbedaan tingkat penyebaran antara partikel campuran D. Campuran yang mengandung jaringan terangkat. Jawaban: a. 9. Pertimbangkan perubahan berikut pada bahan sampel. 1) Es mencair 2) Gula termometer laboratorium adalah Dalam kehidiupan sehari-hari tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan benda yang bernama termometer. Termometer menjadi alat yang umum digunakan dalam berbagai bidang seperti kita menemukannya dalam dunia medis dan juga di dalam laboratorium. Penggunaan termometer di alat laboratorium tentu memiliki tujuan kegunaan yang sama yakni untuk mengetahui suhu suatu sistem yang diukur. Namun termometer dalam penggunaan laboratorium memiliki perbedaan dengan termometer yang digunakan oleh medis untuk fungsi klinis. Termometer merupakan suatu alat pengukur temperatur atau suhu. Termometer umumnya memiliki bentuk yang memanjang dan dilengkapi dengan skala angka yang menunjukkan suhu. Meskipun saat ini ada juga termometer digital ataupun inframerah namun dalam penggunaan laboratorium, umumnya digunakan termometer konvensional. Temperatur itu sendiri merupakan ukuran dari suatu panas dimana adanya panas tersebut yang akan membentuk energi yang dalam thermokimia kita ketahui dengan satuan ukuran joule. Perubahan panas dalam kimia dapat diukur dan ditentukan secara pasti dengan menggunakan termometer ini. Contoh penggunaan termometer di laboratorium adalah sebagai pengukur suhu uap dalam proses untuk arti destilasi. Dalam rangkaian destilasi terdapat termometer di bagian penghubung yang bertujuan untuk mengetahui suhu uap yang telah naik dari camuran yang akan di destilasi. Untuk mengukur suhu dari suatu sistem terdapat beberapa satuan yang umum digunakan dalam pengukuran suhu. Beberapa diantaranya adalah Celsius oC, Kelvin K, dan Fahrenheit oF. Setiap satuan tersebut tentu memiliki nilai konversinya masing masing. Termometer laboratorium itu sendiri memiliki perbedaan mendasar dengan termometer klinis atau yang biasa digunakan oleh dokter. Termometer klinis digunakan untuk mengukur suhu dari tubuh manusia sehingga rentang suhu yang digunakan cukup rendah yakni 35 sampai 42oC. Sedangkan termometer laboratorium digunakan untuk mengukur suhu sistem, bahan kimia ataupun suatu reaksi kimia sehingga menggunakan rentang pengukuran yang lebih jauh misalnya 0 sampai 350oC. Jenis Termometer Dalam penggunaannya di laboratorium, termometer yang umum digunakan adalah termometer konvensional atau termometer liquid. Termometer ini menggunakan suatu zat cair yang memiliki sifat dan karakteristik tertentu sehingga dapat digunakan dalam termometer. Syarat dari zat cair tersebut ialah zat cair harus berwarna dan dapat dilihat dengan mudah, memiliki ekspansi termal, dan memiliki titik beku yang rendah. Berikut ini adalah jenis termometer liquid yang sering digunakan di laboratorium. Termometer Raksa Termometer raksa adalah termometer yang tersusun dari zat cair raksa pada bagian sensornya. Termometer yang menggunakan air raksa memiliki beberapa kelebihan seperti mudah untuk digunakan karena raksa memiliki warna yang mengkilat sehingga mata kita akan mudah dalam melihat perubahan suhu yang terjadi. Kemudian air raksa juga tidak akan menempel di permukaan kaca ketika terjadi pemuaian ataupun penyusutan. Jarak suhu yang dapat dicapai raksa juga cukup besar yakni dari -40oC hingga 350oC. Artinya yaitu termometer raksa dapat digunakan untuk mengukur perubahan suhu dengan rentang tersebut yang cukup besar. Namun termometer raksa juga memiliki kekurangan yakni harga yang cukup mahal. Selain itu raksa juga salah satu zat kimia berbahaya sehingga akan sangat berbahaya jika tabung termometer pecah dan bahan tersebut mengenai kulit kita. Termometer Alkohol Jenis lain dari termometer liquid yaitu termometer alkohol dimana termometer ini tersusun dari alkohol pada bagian pengukur suhu. Termometer alkohol menjadi termometer yang paling umum digunakan dan banyak kita temui juga pada bidang medis. Termometer alkohol memiliki kelebihan yakni harga yang relatif lebih murah dibandingkan termometer raksa. Memiliki sensitivitas yang tinggi sehingga lebih teliti jika digunakan pada pengukuran suhu rendah jika dibandingkan raksa. Selain itu alkohol juga bukan zat yang berbahaya sehingga aman walaupun terkena kulit. Namun termometer alkohol memiliki keterbatasan dalam rentang pengukuran dimana titik didih alkohol hanya 78oC sehingga membuat jarak pengukuran suhunya terbatas. Selain itu alkohol juga memiliki warna bening sehingga dalam penggunaannya harus menggunakan pelarut berwarna sehingga dapat dilihat oleh mata kita. Cara Menggunakan Termometer Dalam penggunaan termoter ini tentunya memiliki beberapa hal yang harus diperhatikan. Adapun cara mempergunakan termometer dalam laboratorium, antara lain sebagai berikut; Bersihkan Termometer Sebelum kita menggunakan termometer, pastikan termometer telah bersih dari zat kimia lain. Jika terdapat zat kimia lain yang menempel pada termometer hal tersebut akan membuat zat yang kita ukur menjadi terkontaminasi dan dapat menyebabkan kerusakan pada zat tersebut. Posisi Termometer Untuk menggunakan termometer posisikan termometer untuk bagian ujung bawah supaya tidak menyentuh dasar dari wadah zat yang kita gunakan. Semisal kita mengukur suhu zat cair dalam gelas beaker, pastikan ujung bawah atau sensor dari termometer tidak menyentuh dasar dari gelas beaker. Jangan Memegang Termometer Saat melakukan pengukuran, sebaiknya kita tidak memegang termometer secara langsung menggunakan tangan kita. Hal tersebut karena tangan kita memiliki panas sehingga akan berpengaruh terhadap pengukuran dari termometer. Oleh karena itu gunakan tali untuk menggantungkan termometer sehingga tidak bersentuhan secara langsung dengan tangan kita. Demikian artikel lengkap yang bisa kami bagikan pada segenap pembaca tentang pengertian termometer laboratorium, jenis, dan cara menggunakannya. Semoga melalui postingan yang kami berikan ini bermanfaat bagi pembaca sekalian. Aji Pangestu Adalah Mahasiswa Jurusan Kimia Yang saat ini Sedang Belajar serta Menyelesaikan Studi Pendidikan di salah Satu Kampus Negari Jawa Tengah. Termometerair raksa sering digunakan untuk mengukur suhu tubuh, dalam laboratorium, dan industri. 20. Termometer Cairan Alkohol banggood.com. Fungsi dan cara kerja termometer alkohol sama dengan termometer air raksa, tetapi lebih aman dan hanya bisa mengukur hingga 78° Celsius. Alkohol yang biasanya digunakan adalah dari jenis etanol karena .
  • 7qdj3ax6zf.pages.dev/50
  • 7qdj3ax6zf.pages.dev/294
  • 7qdj3ax6zf.pages.dev/187
  • 7qdj3ax6zf.pages.dev/470
  • 7qdj3ax6zf.pages.dev/34
  • 7qdj3ax6zf.pages.dev/37
  • 7qdj3ax6zf.pages.dev/21
  • 7qdj3ax6zf.pages.dev/205
  • jelaskan perbedaan prinsip kerja termometer zat cair dengan termometer digital